Sabtu, 29 September 2012

ROGAZ Back ! Sekuel Cibening- Nawit - Bondol

Dear All Rogazer, setelah vakum lebih dari sebulan penuh kami -para petualang- 'Rombongan Gak Jelaz a.k.a ROGAZ kembali melanjutkan kiprahnya.....tepatnya hari Sabtu, tanggal 29 September 2012, tepat sehari sebelum saya menulis artikel ini.

Tujuan kami kali ini sebenarnya mengulang kembali petulangan kami sebelumnya di Track Cibening dan juga Nawit/Bondol, hanya saja pada perjalanan kami kali ini tujuannya kami jadikan satu, yaitu setelah menyusuri track Cibening rencananya kami juga akan melanjutkan menuju Nawit untuk kemudian pit-stop sekaligus makan siang di Warung-Bondol (perbatasan Bogor-Bekasi).

Kali ini kami juga mendapat teman baru, yaitu Mas Eka, salah satu penjabat HRD di perusahaan tempat kami bekerja. Seperti biasa anggota perjalanan kami yang itu-itu juga yaitu, Andri (dedengkot), saya sendiri, dan Pak Cecep (yang ini penjabat kelas atas sekaligus penyandang dana Rogaz..) yang kadang ikut-kadang enggak..tapi ya namanya juga Rogaz emang sudah sepantasnya banyak anggotanya yang juga punya status gak jelas. Sebenarnya ada satu anggota lagi yaitu Pak Heru (orang Marketing) sayang dia tidak bisa ikut karena harus menemani orang tuanya (apa ikut kejuaraan karambol???). Sungguh anak yang sangat berbakti...

Tempat berkumpul kami langsung di Pangkalan CAT, disana Pak Andri, Pak Cecep, dan Mas Eka dengan sabar menunggu kehadiran saya yang dari rumah mengayuh menggunakan sepeda sedangkan mereka melaju ke CAT dengan menggunakan mobil.

Oh iya, berdasarkan informasi dari Mas Eka, pamannya juga menyusul untuk ikutan ke CAT ini hanya saja pamannya memutuskan untuk mengayuh sepedanya menuju pangkalan (goweser sejati), alhasil kami harus menunggu sekitar satu jam.

Setelah semua anggota team berkumpul kami pun bersiap-siang untuk melaju.
Tiga Serangkai...dengan ciri khas yang sama...

Sabtu, 02 Juni 2012

ROGAZ Melaju Ke Cibening (Posting yang hilang)

Berikut adalah hasil dokumentasi perjalanan team Rogaz ketika pertama kali melaju ke Cibening. Karena kesalahan teknis pada waktu meng-edit postingan di blog akhirnya artikel asli tertimpa dengan artikel yang lain.
Berhubung kekurangan waktu untuk  melakukan editing dan penulisan kembali, jadi sementara saya tampilkan foto-fotonya terlebih dahulu.


Sabtu, 19 Mei 2012

Dari Nawit lanjut ke Bondol

Ahad, 13 Mei 2012, walaupun menurut sebagian orang tanggal di hari ini merupakan angka sial, tak mengurungkan niat kami untuk bergowes ria. Rencana kami kali ini adalah untuk menghilangkan rasa penasaran 'Bos Andri' yang begitu penasaran dengan 'Nawit' dan jembatan bamboo-nya.

Perjalanan kami kali ini juga ikut di Amini oleh Pak Taufik, beliau kami nobatkan sebagai pemandu jalan kami karena kami anggap sudah lebih berpengalaman. Kami juga mendapatkan tambahan teman yaitu, Mas Indra yang sudah saya kenal sebelumnya.

Tempat berkumpul kami putuskan di rumah saya sendiri yaitu di kampung Setu, Desa Telajung, tepatnya di belakang perumahan Graha Asri. Waktu kumpul yang disepakati adalah pukul 07.15, tetapi seperti biasa 'jam karet' mulai bekerja akhirnya seluruh anggota baru lengkap pukul 08.30, alasannya tak lain dan tak bukan seperti biasa ada adegan-adegan yang tidak jelas, ternyata berdasarkan hasil konfirmasi ke Pak Andri ada sedikit insiden, ban mobil yang dikendarai oleh Pak Andri jeblos ke pinggirian jalan yang sedang di aspal ketika melalui daerah sekitar Bekasi utara menju Setu. Insiden yang tak kalah 'heboh' adalah ketika ingin berangkat, ketika team sudah bersiap-siap ternyata ada saja ganjalan, yaitu Pak Andri lupa membawa part 'as' roda, alhasil sepeda yang tadinya sudah dipreteli dan dijejalkan ke dalam mobil tidak bisa dirakit dengan sempurna. Sempat cari-cari spare part di toko terdekat walau tidak dapat, team akhirnya berkeputusan tetap berangkat bersama-sama, hanya saja tidak semuanya menggunakan sepeda, tetapi ada yang membawa motor,..he he he...(motor saya terpaksa di-ikutin nge-trail nih di jalur pedesaan yang penuh makadam..).

Hybrid trail, ada sepeda ada motor juga, jadi bahan ketawaan warga kampung deh..

Ngetrack di Cibening Adventure Trail (CAT). Part 2


Rogazer and friend sedang beristirahat setelah menuruni turunan curam meskipun TTB..weleh-weleh..

Menurut Marshall Erik Fudoli track yang kita lewati dan salah satu turunan yang sudah kami lalui adalah track baru (wah newbie buat bahan percobaan nih...walaupun sebenarnya gak ganas-ganas amat, tapi namanya juga newbie yang dianggap biasa jadi luar biasa.....,lho?). Juga, karena tanah yang becek dan berlumpur membuat ban sepeda kami macet, terlebih yang masih pake rem karet.

Track rumput ilalang....

Ngetrack di Cibening Adventure Trail (CAT). Part 1

Pagi itu, ahad, 29 April 2012, udara terasa lebih sejuk dari hari-hari sebelumnya. Hujan sempat mengguyur sebelum subuh tanpa diduga-duga. Padahal sepekan kebelakang cuaca selalu cerah yang membuat kami merencanakan untuk melakukan perjalanan ke CAT. Tetapi karena sudah terlanjur membuat agenda, apalagi sudah mengundang salah seorang marshall CAT untuk mendampingi kita dalam perjalanan kami hari ini, yaitu Marshall Erik Fudoli.
Oh iya, perjalanan kami kali ini ternyata juga diminati oleh salah seorang kenalan kami, namanya Pak Taufik asal Serang, bagi yang pernah mengunjungi blog kami dan membaca artikel-artikelnya, perkenalan kami dengan Pak Taufik adalah saat kedua kalinya kami mengunjungi nawit. Berbeda dengan kami yang masih "Newbie", Pak Taufik ini bisa dikatakan sudah cukup berpengalaman dalam dunia pergowesan.

Seperti biasa anggota goweser kami yang itu-itu aja, semenjak "ogah" mengikuti "Funbike" yang membosankan dan beralih ke track-track yang sedikit menantang. Kali ini, Pak Andri, Ruyani, Sabar, dan tentu saja saya sendiri, dan ditambah Pak Taufik dan juga Marshall Erik Fudoli.

Tempat pertemuan kami di Base Camp Cat, samping Masjid dan tidak jauh dari Polsek, tepat pukul 08.00. Pagi ini base camp cukup sepi, terang saja karena hujan yang mengguyur sebelum subuh tadi, sepertinya membuat sebagian goweser ogah melalui track di CAT ini, selain karena tanahnya yang pasti becek, track yang tadinya sudah cukup menantang bisa menjadi sedikit mengerikan...(khusus buat para Newbie).

Kamis, 19 April 2012

Pilih Sepeda XC / AM? Ga Usah Bingung Laah









Pilih Sepeda XC / AM? Ga Usah Bingung Laah


(Buat yang ngerasa klo mau sepedahan ke track tertentu sepedanya harus khusus tipe tertentu juga,...lupakanlah dan baca artikel dari kawan kita di bawah...)

Kid, taun kemarin saat memutuskan untuk (kembali) bersepeda, ayah dibingungkan oleh begitu banyaknya pilihan sepeda MTB. Ada fulsus, hardtail, buat XC, buat AM, FR atau Downhill. Yang XC (cross country) suka dibagi2 lagi : XC leisure, XC trail, XC race…

Belum lagi pilihan berbagai macam groupset dengan berbagai tingkatan harga. Sumpah deh. Buat newbie di dunia persepedahan… itu semua bikin pusssiiiiinnnggg….!!
Akhirnya bujet lah yang berbicara. Yaaahh… UUD alias ujung-ujungnya duid laah. Dengan bujet mentok 3jtan, akhirnya yang kudapat adalah Sepeda MTB XC dengan frame United Nucleus, RD n shifter Alivio, Crank Acera, Fork RST Gila Travel 100, pelek Alexrim EN24 dan brakset Tektro IO. Kata yang jual, dan komentar teman2 di dunia maya, dengan spec sepeda seperti itu sudah lumayan untuk XC ringan.

Sekarang… walaupun masih nubie di persepedahan, tapi pengalaman udah lumayan laaah… Sebagian jalur2 jalan setapak di gorontalo udah dilewati, sampe ke Manado, dan Langowan sama2 teman2 MCM.
Bahkan 2 bulan lalu sempat mencicipi trek2 sepedahan seputaran bandung :
- Tanjakan super edun di Palintang
- Mini DH di Palasari 2
- Blasak blusuk seharian ke Palasari 3 – Maribaya – Dago Pakar
- Jalur wajib Warban, tembus ke Caringin Tilu dan Tamiya
- Jalur Gunung Putri – Kebun Teh – villa istana bunga – Cihideung
Hasil pengamatan rame2 sepedahan dengan temen2 yang punya sepeda harga sejutaan sampe puluhan jutaan menghasilkan kesimpulan :
XC / AM / FR : I DON’T CARE !!!








Senin, 02 April 2012

Rogaz Documentation (2)

Berikut adalah hasil jepretan rombongan Rogaz yang melanglang buana ke BKT-Marunda tanggal 1 April 2012. Cekidot gan...!
Foto-foto by : Andri

Perjalanan dimulai dr jl raya bekasi masuk BKT,dr sini sdh terlihat bayak goweser, sayang saking cepetnya (atau kita nyang lelet) jadi gak ke poto.

Hamparan sawah,terlihat petani sedang panen…(ibarat kita mah tanggal muda)

Minggu, 01 April 2012

Ngopi di Nawit

Ahad, 1 April 2012.

Dear Rogazer, hari ini saya memutuskan untuk libur bersepeda dengan trek-trek yang agak jauh dan hanya gowas-gowes mengitari perumahan dan kampung dekat rumah. Tetapi teman saya yang asli orang Setu punya rencana untuk mengajak saya dan temannya untuk kembali ke Nawit hanya untuk sekedar ngopi-ngopi di sana, weww..Mungkin teman saya masih terngiang-ngiang dan rindu dengan keindahan alam nawit yang cukup n'deso. Sedangkan rogazer yang lain seperti Pak Andri dan beberapa rekan memutuskan untuk nge-road ke Marunda. Well, kita tunggu beritanya saja besok di kantor.

Tepat pukul 08.00 saya berangkat setelah dijemput teman, dan tak lupa perlengkapan berjelajah pun saya bawa, yaitu kamera saku, hape dengan teknologi evdo, dan dompet yang berisi ongkos seadanya. Perjalanan kami menggunakan motor (ingat kali ini juga gak pake sepeda) dimulai dengan menyusuri jalan ke arah Cibening dimana di kanan dan kirinya terpapar pemandangan hijau berupa sawah-sawah dan rimbun pepohonan.

pemandangan sawah di kanan dan kiri

Kami pun sengaja sekedar melewati pangakalan para Goweser di CAT(Cibening Adventure Track). Sepertinya memang setiap akhir pekan selalu saja ada para penggemar olah raga sepeda yang mangkal di sini.Hmm...Setu sekarang jadi kunjungan banyak orang dari luar daerah, tidak seperti dulu ketika pertama kali saya menjejakkan kaki di sini (tepatnya tahun 2002), daerah Setu terkesan terbelakang dan jauh dari pusat kota.

Para Goweser yang sedang bersiap-siap ke medan tempur

Rabu, 28 Maret 2012

ROGAZ Documentation (1)

Dear Guys and para Goweser di seluruh Indonesia...!
Berikut adalah beberapa foto dokumentasi dari petualangan ROGAZ. Cekidot...!

Funbike (indosiar, Jiwasraya, JIEP)



Gowes di Jepang


Jepang tak akan lengkap tanpa kehadiran sepeda. Cobalah berkeliling ke berbagai penjuru kota, baik di Tokyo, Kyoto, atau Osaka, sepeda ada di mana-mana. Masyarakat Jepang memang memiliki kebiasaan bersepeda. Mereka menggunakan sepeda untuk ke warung (convenience store), sekolah, stasiun kereta, bekerja, ataupun sekedar bersosialisasi. Sepeda adalah bagian dari denyut kehidupan orang Jepang. Tengok juga rumah-rumah orang Jepang, hampir semuanya menyimpan sepeda di halaman.
Bersepeda menjadi asyik di Jepang karena iklimnya yang menunjang, jalan-jalannya yang kecil dan sempit, serta lanskap kota yang cenderung rata. Tak heran, sepeda ada di mana-mana. PM Hatoyama di tahun 2009 lalu pernah mencanangkan gerakan bersepeda untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Saat itu muncul jargon “Jitensha ga Atsui!” (Naik Sepeda itu Hot/ Happening!), yang mengajak masyarakat Jepang untuk semakin mencintai sepeda.
Sepeda, atau “jitensha” dalam bahasa Jepang, memang sudah menjadi budaya di masyarakat Jepang. Model sepeda juga beraneka ragam, baik yang manual digowes maupun yang menggunakan motor baterai untuk kenyamanan saat jalan menanjak. Beberapa model yang sering terlihat adalah model lipat, model sport, atau sepeda gunung. Namun yang paling populer di Jepang adalah model “Mama Chari”. Sepeda “Mama Chari” adalah jenis yang paling hip dan happening di kalangan masyarakat Jepang. Sekitar 70%-90% model sepeda di Jepang adalah “Mama Chari”. Bentuknya seperti sepeda mini biasa, namun dilengkapi dengan keranjang di depan, dan rak tempat duduk bayi di belakangnya. Sepeda ini biasa digunakan ibu rumah tangga untuk berbelanja sambil mengurus anak.
12945427661473609624
Sepeda Mama Chari, paling populer di Jepang / photo JH
Dinamakan Mama Chari, karena diambil dari kata Mama dan Chariot. Inilah sepeda kerja dan ikon dari dunia persepedaan di Jepang. Mama Chari dibentuk untuk memenuhi kebutuhan dan menggambarkan dinamika masyarakat Jepang yang berkeluarga. Harganya mulai dari 10 ribu Yen (sekitar satu juta rupiah), hingga lebih dari 100 ribu Yen.
Kelompok-kelompok gowes di Jepang juga banyak. Mereka biasa berkumpul untuk bersepeda keliling kota atau mendaki gunung. Kalau kita naik ke Gunung Fuji misalnya, akan banyak menjumpai kelompok gowes yang berkelompok menanjak gunung. Tak hanya anak muda, banyak juga orang tua di Jepang yang gemar naik gunung dengan sepeda.

Senin, 26 Maret 2012

Manfaat Bersepeda


Hasil yang didapat dari bersepeda terutama akan mengencangkan otot bagian bawah seperti betis, paha dan pinggul. Bersepeda mampu membakar kalori sebanyak 300 sampai 700 kalori setiap jam. Jadi, akan berguna untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan. Selain itu, bersepeda dapat meningkatkan volume paru-paru sampai 50% sehingga oksigen yang dapat ditampung lebih banyak.

Minggu, 18 Maret 2012

Survey Menelusuri Track Cibereum Telajung Cibening Nawit

Dear Guys..!
Setelah sebelumnya Team Rombongan Petualang Gak Jelas (a.k.a ROGAZ) nge-Road ke Gunung Pancar, kami berencana untuk menuju ke Petualangan (gak jelas) berikutnya. Tempat yang akan kami tuju yaitu CAT kependekan dari Cibening Adventure Track, dan kalo masih kuat akan di teruskan ke "Nawit" di mana di sana ada sebuah jembatan bambu tradisional yang legendaris.

Belajar dari pengalaman sebelumnya yang sempet nyasar dan menjadi real-adventure of non-confirmity, akhirnya kami memutuskan untuk survey area terlebih dahulu. Untuk tugas survey diserahkan kepada anggota dengan lokasi terdekat dari track yang akan dituju, yaitu 'saya' sendiri.

Oke, sekarang akan saya mulai petualangan saya...!
Perjalanan bermula dari rumah saya yang berlokasi di Kp. Setu Ds. Telajung Kec. Cikarang Barat, berangkat bermodalkan ongkos yang ngepas dan sedikit sarapan saya pun berangkat..., akan tetapi tidak langsung ke tempat tujuan melainkan mampir dulu ke rumah teman dengan niat mengajak survey walaupun teman saya gak punya sepeda. Ternyata gayung bersambut, tiba-tiba teman saya memberikan IM (instant messaging) yang isinya menanyakan kepastian saya untuk melakukan survey ke Cibening dan ke Nawit, dan memang di pekan sebelumnya saya pernah mengajak teman saya untuk mencoba melakukan survey ke arah track yang kami tuju itu sambil menggodanya untuk ikut punya sepeda, walaupun ngredit...:)


Parkir Sepeda di halaman rumah teman

Survey Menelusuri Track Cibereum Telajung Cibening Nawit

Dear Guys..!
Setelah sebelumnya Team Rombongan Petualang Gak Jelas (a.k.a ROGAZ) nge-Road ke Gunung Pancar, kami berencana untuk menuju ke Petualangan (gak jelas) berikutnya. Tempat yang akan kami tuju yaitu CAT kependekan dari Cibening Adventure Track, dan kalo masih kuat akan di teruskan ke "Nawit" di mana di sana ada sebuah jembatan bambu tradisional yang legendaris.

Belajar dari pengalaman sebelumnya yang sempet nyasar dan menjadi real-adventure of non-confirmity, akhirnya kami memutuskan untuk survey area terlebih dahulu. Untuk tugas survey diserahkan kepada anggota dengan lokasi terdekat dari track yang akan dituju, yaitu 'saya' sendiri.

Oke, sekarang akan saya mulai petualangan saya...!
Perjalanan bermula dari rumah saya yang berlokasi di Kp. Setu Ds. Telajung Kec. Cikarang Barat, berangkat bermodalkan ongkos yang ngepas dan sedikit sarapan saya pun berangkat..., akan tetapi tidak langsung ke tempat tujuan melainkan mampir dulu ke rumah teman dengan niat mengajak survey walaupun teman saya gak punya sepeda. Ternyata gayung bersambut, tiba-tiba teman saya memberikan IM (instant messaging) yang isinya menanyakan kepastian saya untuk melakukan survey ke Cibening dan ke Nawit, dan memang di pekan sebelumnya saya pernah mengajak teman saya untuk mencoba melakukan survey ke arah track yang kami tuju itu sambil menggodanya untuk ikut punya sepeda, walaupun ngredit...:)


Parkir Sepeda di halaman rumah teman

Minggu, 11 Maret 2012

ROGAZ : Rombongan Blue Gaz Road To Gunung Pancar


ROGAZ : Rombongan Blue Gaz
Road To Gunung Pancar


Hari, Ahad tanggal 11 Maret 2012 Team Rogaz berangkat menuju Gunung Pancar. Secara historis ini merupakan debut terjauh dari team ini dalam melakukan ekspedisinya.
Titik kumpul pertama kali bertempat di PT. Blue Gas Indonesia Pulo Gebang Jakarta Timur kemudian jalurnya berlanjut ke arah Kranji-Bekasi Kota-Rawa Panjang-Bt. Gebang lalu melaju ke Setu (Tugu Duren) yang merupakan titik kumpuk kedua.

Walaupun sudah kesiangan karena sebelumnya ada insiden "Ban Bocor" dari Bos Andri, team Rogaz tak patah semangat. Team terus melaju ke tempat yang di tuju.
Di tengah jalan team sempet makan siang dulu buat isi tenaga dan kesiapan mental.

Setelah memakan waktu keseluruhan perjalanan sekitar dua jam akhirnya sampai juga ke tujuan :Wisata Gunung Pancar.
Hmmhmm..., udara segarnya langsung kerasa berbeda dengan udara kota yang penuh dengan polusi, dan sebelum berlanjut ke track yang dituju team "Boyband" Rogaz sempet foto-foto dulu dengan latar belakang pemandangan Pohon Pinus. Mangstaapps...!